Judul Buku : Sang Pemimpi
Pengarang : Andrea Hirata
Penerbit : PT.Bentang
Pustaka
Isi : 288 halaman
Cetakan :
- Cetakan Pertama , Juli 2006
- Cetakan Kesepuluh , November 2007
- Cetakan Kesebelas , November 2007
- Cetakan Keduabelas , November 2007
- Cetakan Ketigabelas , Desember 2007
- Cetakan Keempatbelas , Januari 2008
- Cetakan Kelimabelas , Febuari 2008
- Cetakan Keenambelas , Febuari 2008
Keunggulan Cerpen :
Banyak kelebihan-kelebihan yang didapatkan dalam novel ini. Mulai dari segi kekayaan bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan tiap latar yang terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak lepas dari kecerdasan penulis memainkan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan bahasa-bahasa intelektual yang berkelas.Penulis juga menjelaskan tiap detail latar yang membackground-i adegan demi adegan, sehingga pembaca selalu menantikan dan menerka-nerka setiap hal yang akan terjadi.Selain itu, kelebihan lain daripada novel ini yaitu kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu kuat.
Banyak kelebihan-kelebihan yang didapatkan dalam novel ini. Mulai dari segi kekayaan bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan tiap latar yang terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak lepas dari kecerdasan penulis memainkan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan bahasa-bahasa intelektual yang berkelas.Penulis juga menjelaskan tiap detail latar yang membackground-i adegan demi adegan, sehingga pembaca selalu menantikan dan menerka-nerka setiap hal yang akan terjadi.Selain itu, kelebihan lain daripada novel ini yaitu kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu kuat.
Kelemahan Cerpen :
Pada dasarnya novel ini hampir tiada kelemahan. Hal itu disebabkan karena penulis dengan cerdas dan apik menggambarkan keruntutan alur, deskripsi setting, dan eksplorasi kekuatan karakter. Baik ditinjau dari segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca sepanjang cerita, novel ini dinilai cukup untuk mengobati keinginan pembaca yang haus akan novel yang bermutu.
Sinopsis / Rangkuman :
Novel ini merupakan rangkaian kedua dalam seri tetralogi
Laskar Pelangi. Apa yang diusung Andrea Hirata dalam novel kedua ini? Masih
sama sebenrarnya dengan Laskar Pelangi, kisah tentang kekuatan mimpi, dinamika
persahabatan, ambisi, cara memaknai hidup dan lainnya. Sebagai tetralogi,
penyambung kisah novel pertama dengan novel kedua ini adalah tokoh Ikal. Jika
pada Laskar Pelangi, kisah yang diusung adalah kehidupak kesepuluh anak-anak
Laskar Pelangi, maka dalam Sang Pemimpi, Andrea membesut kisah persahabatan
antara Ikal dan tokoh sentral lainnya bernama Arai. Mimpi mereka dimulai dari
desa kecil di Belitong dan mereka impikan bermuara di Eropa, tepatnya di
Perancis.
Kisah dalam novel ini dimulai dengan kehidupan tokoh ikal di Belitong pada saat
ia masih SMA. Ia bersama saudara jauhnya yakni Ikal menjalani masa SMA yang
menyenangkan meski berat sebab tuntutan ekonomi membuat mereka dewasa sebelum
waktunya. Untuk tetap besekolah dan hidup, keduanya bekerja sebagai kuli di
sebuah pelabuhan ikan. Waktu kerja mereka dini hari sehingga waktu sekolah
tidak terganggu. Kegigihan mereka pada akhirnya terbayar saat mereka dewasa
kelak. Ikal sendiri berhasil mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Universitas
Indonesia, sementara Arai yang pada akhirnya kuliah di Kalimantan, menjadi
seorang ahli biologi.
Selain Ikal dan Arai, ada tokoh sentral lain dalam novel Sang Pemimpi ini. Ia adalah Jimbron. Ia sendiri adalah anak yatim piatu yang diceritakan diasuh oleh seseorang bernama Geovanny. Ia berwajah bayi dengan tubuh gembur. Pemikirannya lurus, cenderung naïf dan polos. Jimbron sangat menyukai kuda dan tahu seluk beluk hewan tangkas tersebut. Jimbron menjadi perekat hubungan Ikal dan Arai, oleh sebab keluguannya, ia mudah disayangi dan mendapat simpati. Persahabatan mereka juga tentang bagaimana melindungi Jimbron. Namun, selepas SMA, ketiga sahabat ini berpisah. Mereka berbeda rute dan dipisahkan kota.
Selain Ikal dan Arai, ada tokoh sentral lain dalam novel Sang Pemimpi ini. Ia adalah Jimbron. Ia sendiri adalah anak yatim piatu yang diceritakan diasuh oleh seseorang bernama Geovanny. Ia berwajah bayi dengan tubuh gembur. Pemikirannya lurus, cenderung naïf dan polos. Jimbron sangat menyukai kuda dan tahu seluk beluk hewan tangkas tersebut. Jimbron menjadi perekat hubungan Ikal dan Arai, oleh sebab keluguannya, ia mudah disayangi dan mendapat simpati. Persahabatan mereka juga tentang bagaimana melindungi Jimbron. Namun, selepas SMA, ketiga sahabat ini berpisah. Mereka berbeda rute dan dipisahkan kota.
Ada banyak tokoh pembantu lainnya
dalam cerita ini antara lain Pak Mustar, Pak Drs. Julian Ichsan Balia,
Nurmalala, Lakshmi, Taikong Hamim, Bang Zaitun dan masih banyak lagi lainnya.
Kesemua tokoh ini mewarnai dinamika perjuangan Arai juga Ikal meraih mimpi.
Novel ini menarik dengan bahasa yang tentu apik khas Andrea Hirata. Meski
memang tak sefeonomenas Laskar Pelangi, namun Sang Pemimpi ini seperti sebuah
“penuntasan” dari apa yang dikosongkan Laskar Pelangi. Sama seperti cerita
tetralogi lainnya, saat Anda membaca buku pertama, maka seyogyanya Anda juga
menuntaskkan novel lanjutannya.
Novel ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang mencintai mimpi. Ada banyak quote membangun yang sederhana namun penuh kekuatan. Membaca Sang Pemimpi akan membuat Anda berani menyongsong mimpi Anda sendiri. Ada satu quote yang cukup memorable dari buku ini, yakni:
Novel ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang mencintai mimpi. Ada banyak quote membangun yang sederhana namun penuh kekuatan. Membaca Sang Pemimpi akan membuat Anda berani menyongsong mimpi Anda sendiri. Ada satu quote yang cukup memorable dari buku ini, yakni:
“Kita tak kan pernah mendahului
nasib!” teriak Arai.
“Kita akan sekolah ke Prancis, menjelajahi Eropa sampai ke Afrika! Apa pun yang terjadi!”
“Kita akan sekolah ke Prancis, menjelajahi Eropa sampai ke Afrika! Apa pun yang terjadi!”
Novel ini dibuka dengan kisah dua remaja tanggung yang mungkin tampak biasa. Namun seiring helaian halaman buku, Anda pasti jatuh cinta dengan kepiawaian Andrea. Sama seperti Laskar Pelangi, Sang Pemimpi juga dipenuhi kalimat filosofis yang sederhana namun berat makna. Ia juga dibumbui komedi sedikit satir dan halus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar