Penalaran
Induktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau
sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus.
Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan
antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji
secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara.
Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan
umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh penalaran
induktif :
kucing berdaun telinga
berkembang biak dengan melahirkan. kelinci berdaun telinga berkembang biak
dengan melahirkan. Panda berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : semua hewan
yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Proses induksi dibedakan menjadi 3
bagian yaitu :
1.
GENERALISASI :
adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa. Generalisasi dibuktikan dengan data, contoh, statistic dll.
Contoh :
adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa. Generalisasi dibuktikan dengan data, contoh, statistic dll.
Contoh :
·
Orang yang menjadi kader partai
korupsi
·
Orang yang menjabat sebagai ketua
umum partai korupsi
·
Generalisasi : Orang yang berkerja
di partai korupsi
Jenis-jenis generalisasi yaitu :
·
Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif
Adalah generalisasi dimana seluruh
fenomena yang menjadi atas dasar penyimpulan yang telah diselidiki. Contoh:
data survey LSM
·
Generalisasi Dengan Loncatan
Induktif
Adalah generalisasi dimana
kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang
belum diselidiki.
contoh: Hampir seluruh partai
mendapat pendapatan dari hasil korupsi.
2.
ANALOGI
adalah suatu proses penalaran membandingkan sifat esensial
yang mempunyai persamaan. Dengan asumsi tersebut diasumsikan ada persamaan pula
dalam hal lainya.
Ada 2 macam analogi,yaitu :
·
Analogi Induktif
Analogi
induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua
fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama
terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif
merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan
yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua
barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh analogi
induktif : Timnas Indonesia lolos dalam semifinal piala
asia dengan demikian timnas Indonesia akan masuk piala dunia di tahun mendatang
dengan berlatih setiap hari.
·
Analogi Deklaratif
Analogi
deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang
belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi
dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita
ketahui atau kita percayai.
Contoh analogi deklaratif : deklaratif untuk penyelenggaraan negara
yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya.
Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan
sinergitas antara akal dan hati.
3. HUBUNGN
SEBAB AKIBAT
Hubungan
sebab akibat diambil dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang
lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu
atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta tersebut. Penalaran induksi
sebab akibat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Hubungan sebab – akibat
Dalam hubungan ini dikemukakan
terlebih dahulu hal-hal yang menjadi sebab, kemudian ditarik kesimpulan yang
berupa akibat.
Contoh :
Contoh :
·
Belajar,
berdoa, tekun dan tidak putus asa adalah hal yang bias membuat kita berada di
puncak kesuksesan.
·
Jumlah kendaraan di Jakarta semakin
bertambah, akibatnya kemacetan pun semakin parah.
2.
Hubungan akibat – sebab
Dalam hubungan ini dikemukakan
terlebih dahulu hal-hal yang menjadi akibat, selanjutnya ditarik kesimpulan
yang merupakan sebabnya.
Contoh :
·
Dewasa
marak terjadi tindak criminal di perkotaan seperti,tingkat stress yang tinggi,
tawuran antar wilayah dan bunuh diri yang disebabkan kenaikan harga bbm
sehingga mengalami kesulitan ekonomi.
·
Banjir di ibu kota disebabkan kurang
baiknya sistem drainase di kota ini.
3.
Akibat – akibat
akibat dari
akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contoh
:
·
Kemarin Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat
dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah
sakit.
·
Ayah melihat nilai ulangan kakak
menurun, sehingga ayah beranggapan bahwa nilai ulangan adik juga ikut menurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar