Jumat, 11 Oktober 2013

ETIKA BISNIS TUGAS 1



1.      Jelaskan pengertian dari etika , moral , dan moralitas !

  • Etika  : Kata / istilah Etika pertamakali berasal dari bahasa Yunani kuno : Ethos sedangkan bentuk jamaknya ta etha. Kata ethos memiliki banyak arti, yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan / adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berfikir. Sedangkan ta etha adalah adat kebiasaan. Arti dari kata ta etha-lah yang telah melatar - belakangi istilah etika yang digunakan oleh Aristoteles untuk menunjukan filsafat moral. Secara etimologis ( asal usul kata ) etika memiliki arti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. (K.Bertens,2000). Dalam kamus bahasa indonesia yang lama (Poerwadarminta, sejak 1953 – mengutip dari Bertens,2000), etika mempunyai arti sebagai : “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”. Sedangkan kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :

1.       Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
2.      Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3.      Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
K. Bertens berpendapat bahwa arti kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut dapat lebih dipertajam dan susunan atau urutannya lebih baik dibalik, karena arti kata ke-3 lebih mendasar daripada arti kata ke-1. Sehingga arti dan susunannya menjadi seperti berikut :
4.   Nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Misalnya, jika orang berbicara tentang etika orang Jawa, etika agama Budha, etika Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan etika di sini bukan etika sebagai ilmu melainkan etika sebagai sistem nilai. Sistem nilai ini bisaberfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf sosial.
5.      Kumpulan asas atau nilai moral.
Yang dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh : Kode Etik Jurnalistik
6.      Ilmu tentang yang baik atau buruk.
Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik dan buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat dan sering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis. Etika di sini sama artinya dengan filsafat moral

Moral :
Istilah moral berasal dari bahasa Latin : mos dan mores memiliki arti yang sama, yaitu : kebiasaan atau adat. Bila kita membandingkan kata "etika" dan "moral" secara etimologis maka kita akan menemukan kesamaan dari dua istilah tersebut, yaitu : kebiasaan atau adat. Maka bila dirumuskan kedua istilah tersebut akan menemukan arti dari kata moral, yaitu : nilai - nilai dan norma - norma yang menjadi pegangan seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Dapat kita lihat yang membedakan antara "etika" dan "moral" hanyalah dari asal usul katanya. Istilah etika yang berasal dari bahasa Yunani kuno sedangkan moral berasal dari bahasa Latin. 

Moralitas :
Moralitas (dari kata sifat Latin moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan ‘moral’, hanya ada nada lebih abstrak. Berbicara tentang “moralitas suatu perbuatan”, artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.



2.      Peran dan manfaat etika
Peran dan manfaat etika (Ketut Rinjin, 2004 melalui Sjafri Mangkuprawira, 2006) yaitu :
1.      Manusia hidup dalam jajaran norma moral, religius, hukum, kesopanan, adat istiadat dan permainan. Oleh karena itu, manusia harus siap mengorbankan sedikit kebebasannya.
2.      Norma moral memberikan kebebasan bagi manusia untuk bertindak sesuai dengan kesadaran akan tanggung jawabnya = human act, dan bukan an act of man. Menaati norma moral berarti menaati diri sendiri, sehingga manusia menjadi otonom dan bukan heteronom.
3.      Sekalipun sudah ada norma hukum, etika tetap diperlukan karena norma hukum tidak menjangkau wilayah abu-abu, norma hukum cepat ketuinggalan zaman, sehingga sering terdapat celah-celah hukum, norma hukum sering tidak mampu mendeteksi dampak secara etis dikemudian hari, etika mempersyaratkan pemahaman dan kepedulian tentang kejujuran, keadilan dan prosedur yang wajar terhadap manusia, dan masyarakat, asas legalitas harus tunduk pada asas moralitas.
4.      Manfaat etika adalah mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom, mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang tertib, teratur, damai dan sejahtera.
5.      Perlu diwaspadai nahwa ”power tend to corrupt”, ”the end justifies the means” serta pimpinan ala Machiavellian, yang galak seperti singa dan licin seperti belut.

3.      Jelaskan tentang kesadaran moral!
Kewajiban – kewajiban yang berasal dari hati nurani kita, dari kesadaran moral kita itu justru akan menghilangkan rasa nyaman, tentang jiwa kita, pada saat kita tidak melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh hati nurani kita. tetapi pada saat kita sudah melaksanakan kewajiban kita yang diperintahkan oleh moral kita, justru sebaliknya kita akan merasa nyaman, tenang, tidak ada beban yang mengganjal, dan sebagainya.
misalnya : Mahasiswa dikasih tugas ya memang kesadaran moral dan hati nuraninya. Ini memang harus dikerjakan dan harus dikumpulkna minggu depan. Pada saat tanggal 6 belum dibuat, di sudah perintahkan kepada kita, hati kita justru menjadi tidak nyaman, tidak tenang. Tetapi sebaliknya kalau kita sudah mengerjakan maka hati kita akan lebih nyaman dan tenang.
Jadi kewajiban moral tidak akan menghilangkan kesadaran moral, justru kewajiban moral akan mampu mewujudkan kebebasan moral. Pada saat kita melaksanakan yang ditugaskan kepada moral kita, justru kita akan merasa nyaman, merasa tenang, merasa plong/tanpa beban. Tapi sebaliknya pada saat kita ingkar, pada saat kita tidak melaksanakan apa yang diperintahkan oleh kesadaran moral kita oleh hati nurani kita kita justru kita tidak akan memiliki kebebasan moral, artinya merassa terancam, merasa tidak tenang. Sehingga kewajiban moral itu disebut sebagai  ikatan yang membedakan misanya : teman kita sakit, kesadaran morall kita, kewajiban morak kita menengok, tetapi kalau nggak menengok akhirnya apa? Ikatan untuk menengok itu tidak kita laksanakan maka akan menjadi beban.
Contoh : ketika mengerjakan soal ujian sudah ada kesadaran moral terlebih dahulu / suara batin dalam diri kita. Sehingga kita akan memperkuat motifasi kita atau mewmperlemah motifasi kita  itu di sebabkan karena suara batin. Suara batin pada kesadaran moral. Kalau kita mengingkari kesadaran moral itu berarti kita  tidak akan menjalankan menjalankan kewajiban mosal/melanggar kesadaran moral. Kalau kita mengingkari suara batin, kalau kita mengingkari kesadaran  moral nanti kita tidak akan menjalankan kewajiban moral . yang berarti nanti kita akan memiliki kebebasan moral, pada saat kita sudah mendengar menjalankan kesadaran moral kedalam suara batin kita.


4.      Jelaskan etika normative, teori deontology, teori teleology, teori etika hak asasi, teori keutamaan!
Etika normative :
Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

Etika deontology :
Dalam pemahaman teori Deontologi memang terkesan berbeda dengan Utilitarisme. Jika dalam Utilitarisme menggantungkan moralitas perbuatan pada konsekuensi, maka dalam Deontologi benar-benar melepaskan sama sekali moralitas dari konsekuensi perbuatan. ”Deontologi” ( Deontology ) berasal dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu : deon yang artinya adalah kewajiban. Dalam suatu perbuatan pasti ada konsekuensinya, dalam hal ini konsekuensi perbuatan tidak boleh menjadi pertimbangan. Perbuatan menjadi baik bukan dilihat dari hasilnya melainkan karena perbuatan tersebut wajib dilakukan. Deontologi menekankan perbuatan tidak dihalalkan karena tujuannya. Tujuan yang baik tidak menjadi perbuatan itu juga baik. Di sini kita tidak boleh melakukan suatu perbuatan jahat agar sesuatu yang dihasilkan itu baik, karena dalam Teori Deontologi kewajiban itu tidak bias ditawar lagi karena ini merupakan suatu keharusan.
Contoh : kita tidak boleh mencuri, berbohong kepada orang lain melalui ucapan dan perbuatan.

Teori teleology :
Teleologi berasal dari bahasa Yunani yaitu telos yang memiliki arti tujuan. Dalam hal mengukur baik buruknya suatu tindakan yaitu berdasarkan tujuan yang akan dicapai atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tidakan yang telah dilakukan. Dalam tori teleologi terdapat dua aliran, yaitu :
a.       Egoisme etis
Inti pandangan dari egoisme adalah tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan diri sendiri.
b.      Utilitarianisme berasal dari bahasa Latin yaitu utilis yang memiliki arti bermanfaat. Menurut toeri ini, suatu perbuatan memiliki arti baik jika membawa manfaat bagi seluruh masyarakat

Teori etika hak asasi :
Teori hak adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatuDalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku, merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis. perbuatan dan perilaku.
Contoh : Hak seseorang untuk menganut agama yang mereka pilih.

Teori keutamaan :
Dalam teori keutamaan memandang sikap atau akhlak seseorang. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan seseorang untuk bertingkah laku baik secara moral.
Contoh : sifat yang dilandaskan oleh teori keutamaan yaitu kebijaksanaan, keadilan, suka bekerja keras dan hidup yang baik

Teori relative :



Teori etika dan agama:



http://muaramasad.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-profesi-dan.html
http://novianachmadrizki.blogspot.com/2012/10/definisi-etika-dan-moralitas.html

http://ratni213.wordpress.com/2010/04/11/peran-dan-manfaat-etika/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar